0 Comment




1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.

2 :  Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak baru.

3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak lama.

Kode Huruf :

A : Sambungan 3 kawat Hitam (Line – Fasa)

B : Sambungan 3 kawat Biru (Neutral – Netral)

C : Sambungan 3 kawat Kuning (Earth – Arde)

Keterangan :

Pada keterangan Kode Huruf, saya menyebutkan sambungan antar kawat kabel berdasarkan warna pembungkusnya. Bukan jenis muatan arus listrik yang mengaliri kawat tersebut. Sebenarnya, tidak ada masalah dengan hal itu.

Secara default, warna pembungkus kawat mewakili jenis muatan arus listrik yang seharusnya dihantarkan pada kawat yang dibungkusnya, yaitu : hitam / merah = positif (L ⇒ Line), biru = netral (N ⇒ Neutral) dan kuning = arde (E ⇒ Earth). Selama kita mengerjakan menyambung kawat dengan berpedoman pada default-nya, kecil kemungkinan untuk terjadi kesalahan. Hal itu berlaku mulai dari kabel meteran PLN hingga berakhir di setiap stop kontak dan lampu penerangan.

Unit stop kontak yang saat ini beredar umum dipasaran, dapat kita temukan dengan jumlah titik yang berbeda-beda. Mulai dari satu hingga empat titik pararel yang biasa dijual pada toko-toko perlengkapan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan dari unit stop kontak itu sendiri. Anda dapat langsung mengenali tinggi-rendah kualitas bahan stop kontak dari harganya.

Kabel yang digunakan untuk menyambung unit stop kontak, lebih baik menggunakan kabel 3 x 2,5 mm² untuk rumah dengan kapasitas 900VA s/d 4400VA.

Susunan sambungan kawat antar kabel untuk menyambung stop kontak tidaklah rumit, cukup mengikuti warna pembungkus kawat tembaganya saja (biru, hitam dan kuning).

Sehingga, jika hendak membuat jalur stop kontak baru di tengah jalur kabel antara sumber daya dan titik stop kontak, anda tinggal memotong di bagian tengah kabel.

Sediakan kabel baru sesuai panjang jalur yang hendak ditambahkan. Kelupaskan kulit setiap pembungkus kawat tembaga (9 kawat). Lilitkan setiap tiga kawat tembaga yang memiliki warna pembungkus sama menjadi satu, lalu bungkus setiap lilitan menggunakan pembungkus kabel / salotip (point A, B dan C pada gambar).

Memasangkan kawat tembaga pada unit stop kontak, juga tidak rumit. Ada perbedaan “jeroan” antara unit stop kontak satu titik dengan unit stop kontak lebih dari satu titik. Namun, secara konsep tetap sama. Kawat kuning selalu dipasangkan pada bagian yang memiliki tanda “arde” (biasanya pada bagian tengah). Sedangkan kawat biru dan hitam di sisi kiri dan kanan kawat kuning.

Ada beberapa aturan main yang sebaiknya anda ketahui dalam hal posisi memasangkan kawat berdasarkan jenis arus listrik di stop kontak dan steker. Anda dapat membaca pembahasannya di artikel Steker, Stop kontak dan Arus Listrik.

Post a Comment

ISI DISINI

 
Top