0 Comment


Kanker tiroid adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di dalam kelenjar tiroid. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher. Kelenjar ini mengeluarkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lainnya.

IKG Tiroid

Ada tiga jenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid, antara lain:


Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kedua hormon ini membantu mengatur metabolisme tubuh. Kelebihan hormon T3 dan T4 bisa membuat seseorang menjadi overaktif dan berat badan menurun. Sebaliknya jika kekurangan kedua hormon ini, maka seseorang akan merasa lemah dan berat badan akan bertambah.

Calcitonin. Ini adalah jenis hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium di dalam darah dan membantu proses pembentukan tulang yang kuat. Hormon ini tidak terlalu memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan karena tubuh juga memanfaatkan cara lain dalam mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

Kanker tiroid adalah salah satu jenis penyakit yang jarang terjadi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang berusia antara 35-39 tahun dan usia 70 tahun ke atas. Wanita memiliki risiko kanker tiroid tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pria. Meski penyebab pasti kanker tiroid masih belum diketahui, tapi ada kemungkinan hal ini berkaitan dengan perubahan hormon pada sistem reproduksi wanita.

Kanker tiroid terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

Karsinoma papiler. Ini adalah jenis kanker tiroid yang paling umum terjadi, yaitu sekitar 60 persen dari keseluruhan kasus kanker tiroid, dan biasanya memengaruhi wanita usia di bawah 40 tahun.

Karsinoma folikuler. Sekitar 15 persen dari
kasus kanker tiroid adalah jenis ini. Karsinoma folikuler cenderung terjadi pada orang-orang lanjut usia.

Karsinoma medular tiroid. Jenis ini terjadi pada sekitar 5-8 persen dari seluruh kasus kanker tiroid. Yang membedakan dari jenis lainnya adalah karsinoma medular tiroid umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan. Karsinoma tiroid anaplastik. Ini merupakan jenis kanker tiroid yang paling jarang, namun paling agresif. Kondisi ini hanya terjadi pada 5 persen dari keseluruhan kasus kanker tiroid dan umumnya terjadi pada usia 60 tahun ke atas.

Gejala Kanker Tiroid

Pada tahapan awal, kanker tiroid jarang menimbulkan gejala, bahkan cenderung tidak ada sama sekali. Namun, jika sudah memasuki tahap lanjutan, kanker tiroid seringkali ditandai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher, lebih tepatnya di bawah jakun, dan biasanya tidak terasa sakit.

Ada beberapa gejala lain yang muncul setelah kanker memasuki stadium lanjutan, di antaranya:
-Sakit tenggorokan.
-Kesulitan dalam menelan.
-Suara menjadi serak dan tidak membaik setelah beberapa minggu.
-Rasa sakit pada bagian leher.
-Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher.

Tidak semua benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid disebabkan oleh kanker tiroid. Sebagian besar pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh kondisi yang dikenal dengan istilah penyakit gondok. Kondisi ini disebabkan oleh hipertiroidisme (terlalu banyak hormon T3 dan T4) atau hipotiroidisme (kekurangan hormon T3 dan T4).

Faktor Risiko Kanker Tiroid

Penyebab pasti kanker tiroid masih belum diketahui, tapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:

-Mengalami gangguan tiroid. Orang yang pernah mengalami penyakit tiroid jinak, seperti peradangan kelenjar tiroid atau penyakit gondok, memiliki risiko kanker tiroid yang lebih besar dibanding mereka yang belum pernah mengalaminya.

-Riwayat kesehatan keluarga. Kelainan genetik yang diturunkan menjadi penyebab dari beberapa kasus karsinoma tiroid menduler. Risiko kanker tiroid meningkat apabila seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini.
-Tinggi dan berat badan. Risiko kanker tiroid akan meningkat jika seseorang memiliki berat badan berlebih. Risiko juga akan meningkat pada orang dewasa dengan tinggi badan di atas rata-rata.
-Pajanan terhadap radiasi. Radiasi dari nuklir atau radiasi dari pengobatan medis tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker tiroid, terutama jika radiasi itu mengenai bagian leher dan kepala.
-Gangguan pencernaan. Jika seseorang mengalami gangguan pencernaan familial adenomatous polyposis (FAP), dia lebih berisiko mengalami kanker tiroid. FAP merupakan penyakit turunan yang disebabkan oleh gen yang cacat.
-Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko kanker tiroid 2-3 kali lipat dibandingkan pria. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan hormon yang dilepaskan pada saat wanita mengalami menstruasi atau ketika sedang hamil.
-Akromegali. Ini adalah kondisi langka dimana tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan. Kondisi ini menyebabkan orang yang mengalami akromegali lebih berisiko terkena kanker tiroid.

Penting untuk diingat bahwa orang yang memiliki satu atau beberapa faktor risiko di atas belum tentu akan menderita kanker tiroid di masa mendatang. Pada banyak kasus, beberapa orang yang menderita kanker tiroid juga tidak mengalami faktor risiko di atas.

Post a Comment

ISI DISINI

 
Top